FKN dan Ibu Kota

Thursday, August 29, 20190 komentar

BEBERAPA hari ini ramai diperbincangkan soal pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia.

Pemindahan itu diumumkan khusus Presiden Jokowi. Pindah ke Kalimantan Timur. Dari Jakarta.

Akan menempati lahan seluas sekitar 18.000 hektar. Konon, lahan itu di kawasan yang dikelola Prabowo Subianto.

Banyak yang pesimis. Tak sedikit juga optimis. Pesimis akan terealisasi 2024. Hanya rentan waktu cukup singkat.

Cukup singkat karena tak sedikit yang akan dibangun. Belum lagi kalau ada kendala.

Apalagi di negara demokrasi seperti ini. Pasti akan banyak riak. Namun saya yakin, para pemangku kepentingan sudah melakukan kajian mendalam. Telah menghitung sebelum menetapkan lokasi dan target waktu.

Seperti pelaksanaan Festival Keraton Nusantara (FKN) XII 2019 di Tana Luwu. Banyak pesimis. Banyak suara-suara sumbang.

Suara pesimis itu ada, mungkin karena belum kelihatan euforianya. Padahal sudah mendekati hari H, 7-13 September 2019.

Namun saya yakin, panitia telah bekerja dengan maksimal. Lebih-lebih para pemangku kepentingan di Tana Luwu. Para bupati dan walikota. Pemangku adat. Juga Wija to Luwu.

Mereka tak ingin mengecewakan tetamu agung. Tak akan ingin memberi kesan negatif di daerahnya.

Apalagi yang datang ini adalah raja dan ratu se Nusantara. Mulai dari Aborigin di Australia, Brunai, Malaysia, hingga Pakistan. (raufo.blogspot.com)

Palopo, 29 Agustus 2019.

* Bersemedi dulu. Siapa tau bisa dekat-dekat dengan ratu yang datang di FKN. Hihihi.

Share this article :

Post a Comment

 
Support : TEKAPE.co | Arsip
Copyright © 2015. Catatan Abd Rauf - All Rights Reserved
Desain by Berita Morowali Powered by Abd Rauf