Ia centil. Lumayan montok. Lalu merayu manja.
"Kak, ayolah. Buka rekening," rayunya.
Ternyata gadis itu karyawan salah satu bank plat merah.
Lalu...
Saya beranjak ke Gramedia. Mencari cerita yang telah dirangkai para penulis pilihan.
Tepat keluar pintu, lalu kembali disapa seorang perempuan bermasker, menyodori selembar kertas.
"Voucher gratis pak. Bisa coba kursi pijit," katanya.
Lalu saya mencoba duduk. Waktunya telah disetting otomatis. 20 menit.
Di tempat sandar, ada beragam gaya pijitan. Memukul-mukul. Mengurut.
Di bagian betis dijepit. Jepitannya lembut, seperti sentuhan tangan gadis itu.
Harganya lumayan. Puluhan juta rupiah.
Pijitannya bisa diatur ritmenya. Bisa kencang atau lambat. Katanya, yang paling nikmat, kalau dijepit saat posisi tidur.
Dalam hidup, dijepit dan dipukul kadang dibutuhkan. Selama dilakukan lembut. Masih dalam batas wajar. Jangan terlalu keras, rawan patah. Apalagi dilakukan tiba-tiba.
Happy weekend. (*)
Post a Comment