Prinsip Hidup Sang Notaris Edy Maiseng

Saturday, February 27, 20160 komentar

Kalau kebanyakan orang berkarya setelah menjadi sesuatu, misalnya punya jabatan publik, namun bagi Edy Maiseng tidak demikian. Ia punya prinsip 'Jangan Menunggu untuk Menjadi Sesuatu, Baru akan Melakukan Sesuatu.'


Nama Edy Maiseng, sudah tidak asing lagi di wilayah Luwu Raya, khususnya di Kota Palopo. Pria kelahiran Palopo 6 Januari 1967 ini, memulai karirnya di perusahaan ternama asal Amerika, AIG (American International Group) tahun 1995-2006.

Salah satu pengalaman yang berkesan dalam memulai karirnya adalah menjual asuransi jiwa. Bapak dari tiga anak ini kerja selama 15 tahun sebagai penjual asuransi.

Menurutnya, pada masa itu, menjual asuransi adalah sesuatu yang dianggap sulit, apalagi asuransi jiwa. Karena perlu keterampilan dalam meyakinkan orang, tentang menimbulkan cinta kasih terhadap keluarga. Sebab asuransi jiwa hanya dinikmati keluarga setelah yang bersangkutan meninggal.

Soal cita-cita, Ia mengaku mengalir saja. Yang penting untuk berguna banyak orang. Salah satu yang dilakukan untuk berguna bagi orang banyak adalah membentuk lembaga.

Lembaga yang diberi nama Kaizeng Learning ini dibuat untuk memberikan pelatihan, supaya orang termotivasi mengerjakan sesuatu yang berguna, agar bagaimana mencintai pekerjaan.

"Masyarakat harus didorong, bagaimana memberdayakan diri, bukan bergantung. Mental ketergantungan harus diubah," ujarnya.

Menurutnya, generasi sekarang sudah transformasi kedua. Kalau orangtua dulu berkebun dan nelayan, maka di generasi kedua ini beralih ke karir, seperti karyawan dan PNS. "Nah, saat ini, kita harus menuju ke transformasi ketiga, yakni enterpreneur atau wirausaha. Jadi bukan lagi tergantung," ujarnya.

Dikatakannya, untuk maju, harus sinergi. Jangan pola kompetisi yang dipakai, tapi sinergitas. Karakter sinergitas antar semua komponen masyarakat harus dibangun. Seperti sinergi antara pemerintah dan masyarakat, pengusaha, dan komponen masyarakat lainnya.

Ia menuturkan, ada prinsip kemimpinan harus dimiliki, supaya bisa sukses dalam memimpin. Yakni leadership skills. Sebab seorang kepada atau pemimpin harus mampu melahirkan visi, dan mampu mempengaruhi orang yang dipimpinnya.

Juga harus memiliki managerial skills. Sebab dengan itu bisa mewujudkan visinya. Memotivasi untuk menggerakkan orang untuk mencapai visi bersama. Kreatif, inovatif, produktif. Kaya ide dan gagasan.

Kemudian untuk urusan siapa wali kota nanti, menurutnya hal itu adalah urusan rakyat. "Tugas saya adalah bekerja, di dalam ataupun di luar. Tanpa memandang dimana kita berada. Prinsip kita harus berkarya untuk orang banyak," tandas Edy, yang dikenal berprofesi Notaris dan PPAT ini.

Mantan Senior Manager Kawasan Timur Indonesia (KTI) AIG ini, mengatakan. dalam sistem berdemokrasi sehat, sebenarnya rakyatlah yang mencari pemimpin, bukan pemimpin mencari pemimpin. Karena menurutnya, jika rakya mencari pemimpin, maka dipastikan, pemimpin yang diberi amanah punya kapasitas dan kapabilitas, tapi kalau pemimpin mencari rakyat, maka yang dibutuhkan isitas, dan hasilnya biaya politik akan tinggi.

Ia juga menuturkan, orang yang berfikir maju, maka akan mensuppor orang yang baik. Bukan selalu mengeritisi meski sudah baik. Tapi tetap mencarikan solusi jika menurutnya salah. (adv)


----------

BIODATA



Nama : Edy Maiseng, SH., M.Kn.
TTL : Palopo, 6 Januari 1967
Alamat : Jl Salak nomor 8, Kota Palopo
Istri : Andi Tenri, ST
Anak
- Kaisar Edy Alkadri
- Muh Raihan Thoriq
- Muh Sulhan Abrar

Pendidikan
- SD 81 Langkanae (tamat 1980)
- SMPN 1 Palopo (1983)
- SMAN 1 Palopo (1986)
- S1 Jurusan HI FH Unhas (1994)
- S2 UGM konsentrasi kenotariatan (2008)

Karir
- Senior Manager Kawasan Timur Indonesia (KTI) AIG (American International Group) tahun 1995-2006.
- Notaris dan PPAT, 2009-sekarang.
- Pendiri Kaizen Learning (Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia)

Organisasi
- Ketua IPMIL Komisariat Kotif Palopo (1991)

Motto: Jangan Menunggu untuk Menjadi Sesuatu, Baru akan Melakukan Sesuatu.

Hobby : Membaca, mancing, dan berkebun.


================

Dr Suaedi. 
Edy Maiseng di Mata Sahabatnya


Sososk Edy Maiseng, di mata sahabatnya dikenal sebagai pekerja keras. Sebab ia ditempa pengalaman hidup di masa mudanya.

Salah seorang sahabatnya, Dr Suaedi, yang juga Rektor Unversitas Cokroaminoto Palopo (UNCP), menuturkan, Edy Maiseng di masa mudanya ditempa pengalaman hidup yang penuh perjuangn. Merantau untuk dapat pengalaman dan wawasan, lalu balik ke kampung membangun daerah juga patut diapresiasi.

"Membangun usaha di Palopo, dan maju itu tentu bukan hal mudah. Tantangannya banyak dan perlu pemikiran cerdas. Kegigihan dan keuletan serta komitmen membuat pak Emas (Edy Maiseng, red), sehingga dipercaya beberapa instansi untuk membangun kapasitas SDM-nya. Secara pribadi, hidup dengan keluarga yang harmonis itu patut dijempol," ujarnya. (adv)



Share this article :

Post a Comment

 
Support : TEKAPE.co | Arsip
Copyright © 2015. Catatan Abd Rauf - All Rights Reserved
Desain by Berita Morowali Powered by Abd Rauf