SUARA burung riuh tampak jelas saat memasuki pusat Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulsel.
Ada banyak suara burung di Sengkang, ibukota Kabupaten Wajo itu.
Suara itu berasal kebanyakan dari gedung tinggi dan tertutup. Gelap. Hanya ada sirkulasi udara sebesar pipa.
Ada banyak gedung disulap menjadi tempat bersarang burung. Bahkan hingga ke pelosok desa juga bisa ditemui.
Di gedung itulah menjadi tempat 'memelihara' burung bernama walet, yang cukup masyhur di masyarakat.
Bisnis liur burung walet menjadi bisnis menggiurkan di Wajo dan sekitarnya. Sebab potensi bisnisnya cukup menggiurkan.
Sebulan bisa menghasilkan hingga Rp12 juta. Itu tanpa memerlukan biaya perawatan yang tinggi, bahkan nyaris tanpa biaya. Hanya modal awal yang cukup banyak, yang dipakai membangun tempat bersarang.
"Jika sudah ada sekitar 3 tahun, biasanya sudah bisa menghasilkan 1 kg sarang burung walet. Harganya biasa Rp12 juta per kg," ujar salah seorang pengusaha burung walet di Wajo, saat bincang santai dengan saya.
Ia menyebutkan, suara burung yang ramai itu sebenarnya bukanlah suara asli burung yang bersarang di rumahnya. Hanya suara yang diputar di komputer.
"Itu suara burung yang diputar di komputer, yang memang dibuat untuk memanggil burung walet datang bersarang di tempat yang kita siapkan," ujarnya.
Juga ada parfum khusus agar burung itu senang bersarang di tempat kita. Perawatan cukup sederhana, hanya perlu mengontrol air yang disimpan di dalam gedung.
"Yang jelas, kita berusaha agar burung tetap nyaman. Sebab kalau tidak nyaman, maka dia akan pergi," tandas perempuan paruh baya itu. (***)
Post a Comment