Ilustrasi/net |
Label dan embel-embel pada setiap orang pasti ada. Entah itu label baik atau buruk. Ada label dan embel-embel yang melekat begitu saja, ada juga karena dibuat-buat. Label biasanya ibarat branding dalam sebuah produk. Sedangkan embel-embel cenderung diidentikkan nama perusahaan atau figur ternama yang nebeng di belakang nama produk atau orang.
Dalam beberapa kesempatan, saat saya berkunjung ke kantor-kantor, selalu ada pertanyaan, "dari mana pak?" Kalau saya menjawab dari rumah, orang yang bertanya tadi pasti meralat pertanyaannya. "Maksudnya dari instansi atau organisasi apa, atau ada keperluan apa?"
Pertanyaan seperti ini sebenarnya untuk menanyatakan label orang yang ditanya. Label ini tak dipungkiti, ikut andil menentukan dan membantu mempermulus keinginan atau urusan.
Dalam dunia komputer, label dikenal dengan tag. Wikipedia menyebutkan, label ini semacam metadata yang membantu menjelaskan suatu hal dan memungkinkan ditemukan saat pencarian atau browsing di internet. Jadi dalam dunia komputer pun, label tersebut menjelaskan indentitas, dan memudahkan pengenalan sesuatu.
Label dalam diri manusia, tak jauh beda dengan label dalam dunia komputer. Label juga menjelaskan sedikit tentang orang itu. Begitupun juga dengan label dalam sebuah produk, label dalam produk juga menjelaskan dan memudahkan sebuah produk untuk dikenali. Label juga ikut andil dalam sukses tidaknya sebuah produk di pasaran. Itulah mungkin sebabnya, dalam usaha franchise atau bisnis waralaba, label ini dijual mahal.
Jika kita sedang mengurus sesuatu, dan ingin cepat dan mulus serta diterima baik, gunakanlah label dan embel-embel anda yang diperkirakan bisa membantu. Seperti, jika mengurus SIM, bisa memakai embel-embel wartawan yang punya label atau nama besar di daerah itu. Anda pasti akan dilayani dengan baik dan dipermudah. Atau kalau memang ada polisi atau pejabat Polres yang dikenal disana, bisa juga mengaku dan menjual embel-embel teman.
Dalam pergaulan sehari-hari, kita biasa mengenal dan membedakan seseorang dengan memberinya label. Seperti, dalam sebuah kampung, ada dua nama yang sama. Sebut saja Aco. Yang satunya sering ceramah, dan yang satunya sering nakal. Maka label Aco ustaz dan Aco preman akan menempel dan dijadikan embel-embel pembeda untuk mengenali keduanya.
Intinya, label dan embel-embel ini penting dalam membantu mempermulus urusan tertentu. Namun yang perlu diingat, yang paling penting adalah kualitas kita. Bukanlah label dan embel-embel. Itu hanya membantu mencapai kesuksesan urusan. :D (***)
Palopo, 3 Mei 2015
Post a Comment