Seorang pejabat pernah bercerita kepada wartawan saat diwawancarai di salah satu stasiun televisi swasta tanah air. Pejabat itu mengaku, tak pernah berfikir waktu kecil akan menjadi seperti itu sekarang, yang punya kedudukan, harta, dan menjadi tokoh penting di Indonesia ini.
Ia mengaku hanya belajar dan kemudian bekerja secara sungguh-sungguh. Namun seiring waktu, ia kemudian dibawa ke jalan yang digelutinya sekarang, dan itulah yang membawanya seperti saat ini.Allah maha pemberi petunjuk. Maha tahu yang terbaik untuk hambanya. Kesusahan adalah jalan menuju kesenangan. Inna ma'al 'usri yusra. Kesempitan adalah jalan Tuhan yang ditunjukkan menuju yang terbaik untuk hambaNya yang dicintai. Musibah menjadi pengarah menuju jalan yang lebih baik.
Kita biasa mendengar orang, kerabat atau sahabat berujar, "saya tidak pernah menyangka akan menjadi seperti ini."
Terkadang kita biasa bingung mengapa sampai mengambil atau memilih jalan hidup dengan profesi yang sedang digeluti. Padahal sebelumnya tidak pernah berfikir akan seperti sekarang.
Manusia juga terkadang tanpa sengaja terjerumus ke jurang maksiat, namun begitu dirinya terjaga dan sadar akan apa yang dilakukannya, dia kemudian beralih dan ke jalan yang benar. Dalam kasus ini, kemungkinan ada hal yang ingin diperlihatkan Allah swt kepada hambaNya, sehingga dengan kejadian itu, sang hamba bisa berfikir dan memetik pelajaran.
Semua ada hikmah dibalik apa yang terjadi. Tak satupun kejadian yang menimpa umat manusia tanpa ada pelajaran di dalamnya. Hanya saja, sedikit orang yang mau mencari tahu.
Jalan-jalan Tuhan selalu dipenuhi dengan misteri. Manusia tak akan sanggup memecah misteri itu semuanya. Namun yang jelas, semua jalan yang ditampakkan Allah swt kepada manusia selalu ada yang ingin diberitahukannya. Itulah cara Tuhan berkomunikasi dengan hambanya.
Tugas kita adalah berdoa sambil bekerja. Mintalah yang terbaik bagi kita. Tuhanlah yang memberikan jalannya. Jika yang diberikan Tuhan tidak sesuai dengan yang diminta, itu karena Tuhan menilai hal itu bukan yang terbaik bagi hambaNya. Kita hanya harus berprasangka baik kepada Tuhan.
"Saya seperti yang disangkakan hambaKu." Begitu firman Allah. Jika kita ingin baik, maka berprasangka baiklah kepada Tuhan terhadap apa yang terjadi. Wallahu a'lam bisshawab. (*)
Post a Comment