Gubernur Sulsel didampingi Wali Kota Parepare saat sambutan di hadapan monumen cinta sajati Habibie-Ainun, pada peringatan HPN Sulsel 2016. |
Peringatan HPN tahun 2016 ini, dilakukan di monumen cinta sejati Habibie-Ainun, Kota Parepare. Bagi insan PWI, pemilihan Kota Parepare, karena Habibie adalah tokoh paling berjasa kebebasan pers di Indonesia.
Bagi saya, peringatan HPN dan HUT PWI tingkat provinsi, yang memilih di hadapan monumen cinta sejati Habibie-Ainun, sebagai harapan pers mampu setia terhadap kepentingan orang banyak.
Pers pada hakekatnya adalah untuk kepentingan orang banyak. Jika kita cermati dalam UU nomor 40 tahun 1999 tentang pers, wartawan berkewajiban menyampaikan fakta demi kepentingan orang banyak.
Sehingga kesetiaan pers harus kepada orang banyak, atau publik, bukan kepada kelompok tertentu, atau pemilik media. Kesetiaan kepada orang banyak itu diharapkan mampu sesetia Habibie-Ainun. Sebuah contoh kisah cinta sejati era millenium.
Cinta sejati Habibie-Ainun dalam konteks kerja kewartawanan, adalah cinta wartawan terhadap masyarakat banyak. Dengan cinta itu, kita rela berjuang untuk kepentingan mereka, tanpa ingin melihat masyarakat menderita dan terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik, layaknya seorang pria mencintai gadis pujaan hatinya. Melindungi dan mengarahkan dengan sepenuh hati.
Selamat hari pers. Selamat berjuang untuk kepentingan orang banyak. Bukan mengatasnamakan orang banyak demi kepentingan kelompok masing-masing. (***)
Post a Comment