Menjadi pemimpin dituntut untuk terus berinovasi. Selalu berfikir maju dan selalu bergerak kedepan. Bergerak agar tidak ketinggalan. Itulah yang menjadi filosofi hidup Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) dalam memimpin perguruan tinggi terbesar di Luwu Raya ini.
Suaedi punya prinsip, dalam memimpin harus memikirkan pengembangan berkelanjutan. Terus berinovasi. Selalu berfikir maju, dan bergerak kedepan. Jangan berhenti dan jangan pernah puas.
"Motivasi maju karena ada kompetisi. Bergerak agar tidak ketinggalan dan terus bekerja. Meski hanya selangkah, tapi setiap hari kita harus bergerak maju. Sebab jika kita diam, maka akan ketinggalan," ujarnya.
Pria kelahiran Suli, Kabupaten Luwu, 31 Desember 1969 ini meyakini, semakin banyak yang dilakukan, maka akan semakin banyak pula hasil yang akan dituai. "Dalam bekerja, jangan berfikir hasil, tapi bekerja saja," ujarnya.
Selama memimpin UNCP, Suaedi mengaku terus berupaya maksimal dalam bekerja mengembangkan universitas swasta di Palopo ini. Namun demikian, apa yang dicita-citakan untuk dicapai dalam kepemimpinannya, ia mengaku baru terealisasi sekitar 40 persen.
"Kampus ini ada yang ingin dicapai. Selama saya memimpin, sampai ke periode kedua ini, baru 40 persen yang saya cita-citakan sudah tercapai. Kami ingin UNCP ini yang paling banyak doktornya, dan paling banyak jurusannya di Sulsel. Itu yang ingin kita capai dari segi SDM. Kalau soal infrastruktur, kami sadar belum bisa menyaingi gedung phinis UNM," ujarnya.
Kalau doktor sudah banyak, lanjut dia, maka pada tahun 2030, UNCP dicita-citakan masuk perguruan tinggi yang diperhitungkan secara nasional.
"Kalau sudah unggul dari segi dosen yang bergelar doktor, kami ingin UNCP ini menghasilkan karya yang bisa dinikmati masyarakat. Sehingga kehadiran UNCP ini benar-benar dirasakan," ujarnya.
Saat ini, kata dia, karya ilmiah dosen UNCP sudah diakui internasional. Setelah tahapan ini, ke depan bagaimana UNCP ini menghasilkan produk yang bisa dipakai dan dinikmati masyarakat. "Tahap awal kita, karya tulis ilmiah harus dulu diakui. Sebab kalau karya ilmiah kita tidak diakui, maka akan sulit produk yang dihasilkan akan diterima masyarakat," tandas alumni program doktor IPB ini.
Tahapan selanjutnya, dari segi pertanian, pihaknya akan mengembangkan teknologi pertanian, diantaranya penyiapan benih unggul kelapa sawit, durian, kakao, dan rumput laut. Topik kajian saat ini mengarah ke komoditi itu.
"Kita ingin menyiapkan bibit unggul, yang kemudian bisa dipakai dan diakui secara nasional, minimal di Sulsel ini. Misalnya, kalau bicara bibit unggul durian, maka yang dicari adalah UNCP. Kemudian soal budidaya pohon sagu. Kedepan kita ingin agar masa panen sagu ini bisa dipercepat. Sebab sekarang, sagu normalnya baru bisa dipanen sekitar empat tahun. Nah, kita ingin mempercepat, sehingga kita terhindar dari kekurangan sagu. Ini yang ingin kita lakukan kajian dan penelitian," imbuh mantan Pimred Jurnal Edukasi, ini.
Kemudian dari sisi komputer. Suaedi menuturkan, pihaknya mengupayakan UNCP dapat menciptakan software komputer yang bisa dipakai masyarakat, minimal di Indonesia. Dosen dan mahasiswa bisa bersaing minimal dalam negeri.
"Kita ini penduduk paling banyak menjadi pengguna media sosial. Kami melihatnya, agar UNCP ini bisa menciptakan software yang bisa dipakai dan diterima masyarakat, minimal di Indonesia," katanya.
Suaedi, punya prinsip, bahwa pengetahuan yang dimilikinya, kedepan dapat memberikan inspirasi atau minimal dinikmati orang lain.
Selain berupaya agar ada karya di UNCP yang bisa masyarakat, Suaedi juga mulai menulis buku. Saat ini, ada lima judul buku yang telah terbit.
Lima buku ini, ada salah satunya kumpulan tulisannya di koran. Yakni buku berjudul 'Membangun Kota Berkekanjutan.' Di dalamnya berisi bagaimana mendidik masyarakat, menata ruang, dan memilih pemimpin.
Kemudian judul kedua adalah 'Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Selanjutnya 'Trade of Analisis, Pengambilan Kebijakan' dan 'Penulisan Ilmiah.
Juga 'Pendidikan Etika dan Moral,' yang ditulis bersama dosen-dosen UNCP. Buku ini berisi tentang bagaimana moral dan etika dalam hidup bernegara, etika sebagai bawahan, dan etika sebagai atasan.
Suaedi punya impian, dari segi karir, ingin cepat menjadi guru besar. Di sisi lain, Suaedi mengaku, kalau dulu lebih senang mengajar, kini dirinya lebih senang menjadi penulis dan peneliti. Ia berharap karya ilmiah dan buku yang ditulisnya lebih banyak lagi. Hanya satu harapannya, yakni agar apa yang diketahuinya, dapat diketahui dan menjadi inspirasi bagi orang lain.
"Saya ingin semua orang mengetahui apa yang saya ketahui dari tulisan. Intinya agar tulisan saya bisa berguna. Ilmu bisa dipakai orang. Sebab kalau menulis, bisa dinikmati lintas generasi," tandasnya. (***)
-----
Biodata
Nama : Suaedi
TTL : Suli Kabupaten Luwu, 31 Desember 1969
Pekerjaan : Dosen Kopertis Wilayah IX Sulawesi dpk pada Universitas Cokroaminoto Palopo
Alamat rumah : Jl. KH. Ahmad Razak 2 No. 7, Kota Palopo, Sulsel.
Riwayat Pendidikan:
1. SDN 14 Tangkalasi, Kecamatan Suli Kabupaten Luwu (1983)
2. MTs Suli Kabupaten Luwu (1986)
3. SMA Negeri 371 Belopa Kabupaten Luwu (1989)
4. Diploma Dua (D2) Pendidikan Matematika, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ujung Pandang (1991)
5. Sarjana (S1) Pendidikan Matematika, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ujung Pandang (1993)
6. Magister (S2) Ilmu Ekonomi Sumberdaya, Universitas Hasanuddin (2000)
7. Doktor (S3) Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (2007 )
Pengalaman Kerja:
1. Dosen AMIK Rizky Makassar (1993-1994)
2. Dosen STKIP Cokroaminoto Palopo (1994-2005);
3. Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo (2005-sekarang)
4. Dosen tidak tetap pada Sekolah Pascasarajana IPB (2009-2010)
5. Dosen tidak tetap pada Program Pascasarajana Universitas Hang Tuah Surabaya (2009-2010)
6. Konsultan Perencanaan Wilayah dan Manajemen Lingkungan pada Bappenas, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Perindustrian, dan Bakosurtanal (2005-2010)
Pengalaman Jabatan:
1. Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika STKIP Cokroaminoto Palopo (1994 – 1997);
2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika STKIP Cokroaminoto Palopo (1997 – 2001);
3. Pembantu Rektor Bidang Akademik Universitas Cokroaminoto Palopo (2005 – 2009);
4. Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo (2009 – sekarang)
5. Pemimpin Redaksi Jurnal Edukasi (ISSN 1411-531X), 2000 – 2009
6. Sekretaris Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB Asal Sulsel, 2001-2002.
7. Pemimpin Redaksi Bulletin PANRITA: Media Komunikasi Mahasiswa IPB asal Sulawesi Selatan (2001-2002).
8. Direktur Lembaga Pendidikan MIT College, Palopo 1997 – 2001
9. Pembina Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IXa Sulawesi (2012-2016)
10. Ketua Umum Aptisi Komisariat Tana Luwu Tana Toraja (2014-2018)
11. Ketua Dewan Pendidikan Kota Palopo (2013-2018)
12. Wakil Ketua Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (ALPTKSI) (2010-2014)
Penghargaan:
1. Pemerhati Bidang Pendidikan Tingkat Sulawesi Selatan dari Gubernur Sulsel tahun 2015.
Buku:
- Membangun Kota Berkekanjutan.
- Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup.
- Trade of Analisis, Pengambilan Kebijakan.
- Penulisan Ilmiah.
- Pendidikan Etika dan Moral.
Post a Comment