Tiga Ujung Yang Paling Sakti di Dunia

Saturday, January 10, 20150 komentar

ilustrasi/int

Lembek secara fisik. Namun keras dari sisi mudharat. Itulah mungkin gambaran awal dari ujung yang dikenal sakti sepanjang hidup manusia. Ujung itu adalah ujung lidah, ujung pena dan ujung penis. Yang kemudian saya sebut sebagai Ujung LPP. LPP yang saya maksud bukan Lembaga Penyelenggara Pemilma dalam pemilu mahasiswa.

Ujung lidah. Nabi Muhammad SAW dalam hadisnya telah memperingatkan umat manusia bahwa jika kalian ingin selamat peliharalah lidah kalian. Orang sering bilang daging tanpa tulang itu lebih berbahaya dari ujung pedang nagapuspa, atau ujung badiknya orang Makassar, atau kerisnya Empu Gandring dalam dunia cerita.

Olehnya itu, agama mengajarkan kita agar selalu mempergunakan lidah kita kea rah yang baik. Karena dengan ucapan merubah dari yang tidak suka menjadi cinta. Dari kafir menjadi beriman.

Coba kita renungkan, betapun marahnya dalam hati, ketika terdengar elusan suara sang kekasih yang begitu lembut menyapa. Saat itupun tak ada daya untuk marah. Segala potensi nafsu syaithan segera hilang.

Sebagai contoh dalam kasus lain. Betapapun lelaki tak ada niat syahwat saat berdua dengan lawan jenisnya, ketika terdengar desahan nafas dan suara rayuan sang perempuan. Maka saat itu juga gairah seks meninggi. Itulah kekuatan lidah yang mampu membalikkan fakta. Merubah yang salah menjadi benar. Merubah indah menjadi kacau.

Mari kita ingat kasus Prita dan Balqis, dalam kacamata saya, andaikan media tidak membatu mengumpulkan koin keadilan untuk Prita dan koin cinta untuk Balqis maka mereka sulit mendapatkan koin sebanyak itu. Itu semua berkat hasil cuap-cuap para presenter untuk mereka.

Ujung kedua adlah ujung pena. Seorang penulis pernah bilang, Yang tertulis kan mengabadi, yang terucap kan berlalu terbawa angin. Itulah kekuatan tulisan.

Membuka lembaran sejarah para nabi, Nabi Sulaiman AS mampu mebuat ratu Balqis jatuh cinta padanya adalh berawal dari sepucuk surat. Nabi Muhammad SAW. Ketika hendak datang kepada sang Raja beragama Yahudi didahului dengan sebuah surat damai. Dan semuanya diterima dengan senang hati. Itulah kesaktian ujung pena para nabi terdahulu.

Namun dengan ujung pena juga mampu membuat orang celaka. Kasus Prita dengan tulisannya di surat elektronik membuatnya terjerat kasus pencemaran nama baik Rumah sakit Omni International. Kasus para jurnalis orde baru, mereka keluar masuk penjara karena tulisannya yang tidak pro pemerintah. Bahkan diculik entah dibuang ke mana. Atau bahkan nyawa melayang dengan tulisan yang dianggap mengancam stabilitas Negara terancam.

Dengan penanya, pelukis dihargai. Dengan penanya, nama Kahlil Gibran megabadi dengan sajak-sajak cintanya. Dengan pena orang menjadi diperhitungkan. Namun dengan pena juga orang bisa sensara.

Islam mengajarkan dalam Alqur’an bahwa jika kamu melakukan kesepakatan dengan seseorang maka tulislah, sebagai bukti di kemudian hari.

Ujung yang terakhir adalah ujung penis. Manusia, hewan dan binatang terlahir akibat kenakalan ujung yang satu ini. Pertemuan yang begitu hikmat melahirkan makhluk-makhluk baru yang terlahir ke dunia ini. Tak dapat dipungkiri begitu berjasanya sang penis sebagai pahlawan penyelamat.

Mungkin terlalu berlebih kalau dikatakan andaikan tak ada tuhan penislah yang penggantinya. Mediator sang perajin menghasilkan manusia baru. Berkat dialah lahir sang Fatimah sebagai lambang kecantikan kaum muslimin. Karena persoalan itu pula Hawa diciptakan Allah untuk Adam. Dan juga karena itu pula Habil dan Qabil berkelahi, dan akhirnya terjadilah peristiwa kematian manusia yang pertama di muka bumi ini.

Karena penis adalah pahlawan yang suci. Sehingga kita tidak boleh mengotorinya dengan menggunakannya di tempat yang belum halal. Sebagai bentuk penghormatan kepada sejenisnya, kaum lelaki sepantasnya mencarikan pasangannya tatkala ia sudah memenuhi syarat untuk memiliki pasangan.

Jagalah dia dari perbuatan yang tidak diridhai Allah SWT. Ingatlah pesan Qur’an, janganlah engkau mendekati zina. Karena zina adalah perbuatan yang tercela. Wallahu A’lam. (***)

Gowa, 6 February 2010
Share this article :

Post a Comment

 
Support : TEKAPE.co | Arsip
Copyright © 2015. Catatan Abd Rauf - All Rights Reserved
Desain by Berita Morowali Powered by Abd Rauf